Jangan dimasukin dulu



Tulisan ini hanya untuk mereka yang dewasa, mengingat adanya material-material dan pembahasan  detil yang memerlukan sikap dewasa dalam memahaminya. Penulis berusaha mengungkapkan dengan cara apa adanya dalam bahasa yang sangat sederhana yang mudah dipahami oleh semua lapisan pembaca dewasa. Jika sisi keimanan anda merasa terusik oleh judul tulisan “Jangan Dimasukin Dulu…”, sebaiknya jangan melanjutkan membacanya.

Masuk ke dalam paragraf ini, berarti anda telah tersaring sebagai pembaca yang merasa keimanannya tidak akan terusik oleh judul tulisan “Jangan Dimasukin Dulu…” Atau mungkin sebagian dari anda sebenarnya merasa tidak nyaman, tetapi dorongan rasa ingin tahu begitu besar sehingga tetap melanjutkan membaca meski sudah dianjurkan “jangan melanjutkan…”
Baiklah kalau begitu. Sampai disini, anda merasa belum ada kaitannya antara judul “Jangan Dimasukin Dulu…” dengan dua paragraf di atas yang telah anda baca. Tunggu, saya tidak ingin mengatakan “jangan meloncat ke paragraf di bawah…” karena larangan ini justru memicu anda untuk melakukannya.
Kata “Jangan” atau maknanya sepertinya mempunyai daya hipnotis  mungkin juga magis yang sangat kuat. Manusia terlahir hidup dan tumbuh dewasa bersamaan dengan rasa keingintahuan yang besar. Rasa keingintahuan itu membuat manusia mengenal, dekat dengan alam, menguasai ilmu pengetahuan dan sebagainya… dan sebagainya. Kata “Jangan” bermakna sangat berlawanan dengan dorongan rasa ingin tahu manusia. Sejak pertama kali diciptakan, manusia pertama kali pula melakukan pelanggaran atas kata “Jangan”. Jadi tidak akan cukup waktu jika ingin menjabarkan semua pelanggaran atas kata “Jangan”.
Jadi kata “Jangan” memang mempunyai daya hipnotis dan magis yang sangat kuat bagi manusia. Semakin dikatakan “jangan”, maka akan semakin besar pula rasa ingin tahu manusia atas ada apa dibalik kata “jangan” itu. Jadi hati-hatilah terhadap kata “Jangan”. Bagi anda yang telah membaca sampai paragraf ini, mungkin kecewa, “Jangan dimasukin dulu dalam hati” kalau memang tidak mendapatkan hubungan antara judul dan isi yah… “Jangan dipikirin…”

sumber: kompasiana

0 Comments

Mari komentar dan berdiskusi...